Selalu Ingat Coto Makassar

-
MENITI karir jauh di luar kampung halaman, menjadi kisah tersendiri dalam perjalanan hidup Ilyana Ridwan, Head of Treasury and Finance di Penerbit Republika. Selama 20 tahun menjalani karir di Jakarta, berbagai cerita indah terukir dalam perjalanan wanita kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, 17 Juli 1971 lalu. Salah satunya saat merayakan momen-momen Idul Fitri.

Berikut petikan wawancara Supershop Magazine dengan alumni STIE Perbanas ini.

Apa yang menjadi tantangan terberat Anda selama menjalankan ibadah puasa?

Selama menjalankan puasa, mungkin kalau menahan makan dan minum sudah biasa. Tetapi bagi saya, justru menahan emosi itulah yang menjadi tantangan terberat. Apalagi dengan job desk di bagian keuangan, yang dituntut harus lebih akurat dan sabar.

Sebagai perantau, apa sih pengalaman berkesan selama menjalankan puasa dan Lebaran jauh dari kampung halaman?

Sebenarnya, sama aja berlebaran di mana saja. Tetapi untuk saya pribadi yang sudah 20 tahun berlebaran di Jakarta, susahnya kalau menjelang Lebaran, dua minggu sebelumnya sudah harus memesan makanan khas Makassar, yaitu Coto Makassar.

Mungkin yang membedakan Lebaran di daerah dengan di Jakarta, adalah saat hari pertama suasana kota sepi karena kebanyakan warga memilih berlebaran di luar kota, atau mengunjungi tempat-tempat wisata.

Bagi saya, semuanya berkesan, apalagi di setiap Lebaran dirayakan bersama dengan orang-orang tersayang.

Ada perasaan homesick?

Awal-awal di Jakarta, memang iya. Tetapi sejalan dengan waktu, semuanya menjadi biasa. Cuma itu tadi, sering kangen sama makanannya.

Lantas konsep berbusana saat Lebaran atau silahturahmi pasca Lebaran?

Konsepnya sih lebih yang sederhana, sopan dan nggak ribet. Biasanya warnanya soft untuk atasan baju Muslim panjang dipadukan dengan celana panjang. Tambahan accessories biasanya dengan selendang.

Untuk pasca Lebaran, tergantung tempat dan waktunya. Kalau silahturahmi di malam hari, baju Muslim-nya tetap panjang, tapi warna agak terang dengan celana panjang dan selendang. Atau biasa juga jilbab yang bervariasi tapi senada.

Biasanya inspirasi konsep berbusana dari mana?

Inspirasinya muncul sendiri. Karena kebetulan aku hobby jalan-jalan ke Mall, jadi biasanya inspirasi konsep busana muncul dengan sendirinya. Yang pastinya sih, setiap tahun memang harus ganti model dan warna.

Nah, tiga hidangan yang menjadi menu favorit saat Lebaran?

Kalau soal hidangan favorit saat Lebaran, sudah pasti setiap Lebaran harus ada Coto Makassar lengkap dengan ketupat dan buras, rendang dan opor ayam. [Sapriadi Pallawalino/Foto: Koleksi Pribadi]

Curriculum Vitae

Nama : Ilyana Ridwan

Tempat, tanggal lahir : Kendari, 17 Juli 1971

Pekerjaan : Head of Treasury and Finance Penerbit Republika

Ayah : H. Ridwan Hasanuddin, SH (alm.)

Ibu : Andi Reny Tenriawaru

Alamat : Jln. Pejaten Raya No. 4, Jatipadang Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puak Poi dan Jiam Si, Sarana Meminta Petunjuk dari Sang Dewa

-
Gambar
Tahun ini, pengurus Vihara Ma Co (Ibu Agung Bahari), memutuskan tidak mengikuti arak-arakan Cap Go Meh sebagai rangkaian perayaan Imlek, setelah sebelumnya mendapat petunjuk dari Dewi Ma Co melalui serangkaian ritual Puak Poi. Ketua Vihara Ibu Agung Bahari, Soedirjo Aliman (Jen Tan), mengatakan, bahwa berdasarkan ritual yang dilakukan pengurus kepada patung Dewi Ma Co, diputuskan untuk tidak mengikuti arak-arakan Cap Go Meh. “Setelah melakukan ritual Puak Poi bersama dua pengurus lainnya, kami memutuskan tidak mengikuti arak-arakan dewa-dewi Cap Go Meh pada perayaan Imlek kali ini,” tutur Jen Tan, didampingi Sekretaris Vihara Ibu Agung Bahari, Frans Heming, beberapa waktu lalu. Puak Poi, merupakan rangkaian ritual umat Tri Dharma (Buddha, Konghucu, dan Tao) untuk meminta persetujuan dari sang Dewa. Pelaksanaan ritual puak poi umumnya dilakukan oleh tokoh yang dituakan, seperti pengurus masing-masing vihara dan klenteng. Sebelum pelaksanaan ritual puak poi, terlebih dulu dilakuka
Baca selengkapnya

Emmy Wijaya, Direktur Utama PT. Sumber Sentuhan Emas

-
Gambar
Eksis di Tengah Krisis Krisis moneter yang melanda Indonesia tahun 1998 lalu, menjadi salah satu mimpi buruk yang melanda negeri ini dan menjadi kuburan bagi sejumlah pengusaha di tanah air. Anjloknya nilai tukar rupiah serta berbagai insiden sosial politik yang menandai lengsernya era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, membuat iklim usaha tersendat. Hal itu pun dirasakan oleh Emmy Wijaya, Direktur Utama PT. Sumber Sentuhan Emas, yang bergerak di bidang developer , kontraktor, real estate dan perdagangan umum. Namun, itu tidak lantas membuat usahanya mandek. “Malah, saya merasa momen itu saat-saat yang menguntungkan. Sebagian karyawan yang di-PHK, memilih berinvestasi rumah melalui pembelian tunai dari pesangon yang diterimanya,” kisah Emmy Wijaya, saat ditemui di kantornya, pertengahan Januari lalu. Merintis usahanya sejak 1993 lalu, wanita kelahiran Makassar, 28 Februari 1961 ini mengaku tidak mempunyai backgorund di bidang developer . Ia hanya mencoba mengambil kese
Baca selengkapnya

Hendri Oei, PT. Nathania Furniture

-
Gambar
Kepakkan Sayap Bisnis di Makassar Perkembangan pesat Kota Makassar beberapa tahun terakhir cukup mampu menarik sejumla h investor untuk mengepakkan sayap bisnisnya di Makassar. Salah satunya, Hendri Oei, dari PT. Nathania Furniture. Menurutnya, Makassar sebagai salah satu kota besar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) memiliki potensi bisnis yang menjanjikan. “Makassar merupakan kota besar dengan perkembangan yang pesat. Khusus produk furniture , saya melihat berbagai merek sudah ada di sini. Namun, kami optimis produk-produk kami, seperti Siantano dan Equity bisa diterima oleh masyarakat di Makassar. Sebab, mereka memiliki berbagai kelebihan dari segi design, harga serta kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan produk pesaing,” ujar Hendri saat ditemui di Restoran Bambuden, akhir Januari lalu. Hen d r i mengaku masih asing dengan Makassar. Meski sudah dua kali menginjakkan kaki di Kota Daeng, namun keterbatasan waktu membuatnya tidak sempat menjelajahi lebih jauh k
Baca selengkapnya