Pantai Akkarena Tanjung Bunga: Pilihan Tepat Wisata Keluarga

-
SEBAGAI salah satu kota yang dibatasi pantai, Makassar menyuguhkan beragam pesona wisata bahari. Salah satunya Pantai Akkarena Tanjung Bunga. Tak hanya menyuguhkan keindahan sunset dan semilir angin di sore hari, pantai yang terletak di sepanjang Jalan Metro Tanjung Bunga ini (sekitar 3 km dari pusat Kota Makassar), juga memanjakan pengunjung dengan berbagai fasilitas water sport dan arena outbond.

Fasilitas water sport itu antara lain flying fish, jet ski, banana boat, cano dan donat. Sedangkan untuk adventure, wahana bermain yang ada seperti flying fox, amazone, dan kiddie pull. Kehadiran sebuah dermaga laut dengan panjang 150 meter dan lebar 5 meter juga semakin memanjakan pengunjung yang ingin menikmati keindahan matahari terbenam.

Di bagian lain, juga terdapat beberapa sarana seperti lapangan basket, tempat bermain voli pantai serta sepetak lapangan untuk bermain sepakbola mini.

“Tak hanya itu, pengunjung yang memang hobi memancing pun dapat menyalurkan hobinya pada kolam buatan yang ada di sini. Jadi, merupakan pilihan yang tepat untuk wisata bersama keluarga,” ungkap Chairuddin Hatba, Manager Pengelola Akkarena kepada Supershop Magazine, pertengahan Agustus 2010 lalu.

Untuk ke depannya, kata dia, pengelola juga bakal melakukan penambahan dermaga membentuk setengah lingkaran, kolam renang dan rute untuk bersepeda.

Soal makanan, Chairuddin menjamin pengunjung tak usah khawatir. Sebab, beberapa tempat menyiapkan berbagai hidangan bagi pengunjung, mulai dari pisang goreng, ubi goreng, dan aneka minuman lainnya.

Umumnya, pantai ini ramai dikunjungi pada hari Sabtu dan Minggu. Selain warga Makassar, beberapa pengunjung lainnya juga berasal dari luar daerah, termasuk beberapa kabupaten/kota di Sulsel.

Siapkan Meeting Room

Tak sekadar sebagai tempat rekreasi, Pantai Akkarena Tanjung Bunga pun juga menyediakan venue bagi perusahaan atau komunitas yang ingin mengadakan meeting, sekaligus outbond.

“Untuk kegiatan-kegiatan meeting, kita memiliki tiga meeting room, yaitu Madrid Assembly Hall, Casablanca dan Monaco Room yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti sound system,” imbuh Chairuddin.

Fasilitas pendukung lainnya seperti billiard room dan poliklinik yang dilengkapi tenaga medis.

“Untuk keamanan pengunjung, kami juga menggunakan jasa keamanan dari mariner yang berpatroli 24 jam,” tandas Chairuddin. [Sapriadi Pallawalino @ Supershop Magazine/Foto: kayartikel.files.wordpress.com]

Tarif Pantai Akkarena Tanjung Bunga
  • Tarif masuk : Rp10.000 per orang
  • Motor : Rp3.000
  • Mobil : Rp5.000

Tarif Wahana

  • Jet ski : Rp600.000 per jam (untuk 2 orang dan bisa bergantian)
  • Banana boat : Rp100.000 per 15 menit (untuk 4 orang)
  • Flying fish : Rp100.000 per 15 menit (untuk 2 orang)
  • Cano : Rp50.000 per jam (untuk 2 orang)
  • Donat : Rp100.000 per 15 menit (untuk 2 orang)
  • Flying fox (extreme dengan 5 tantangan) : Rp40.000
  • Junior (usia SD) : Rp35.000
  • Amazone : Rp10.000 (hari biasa), Rp15.000 (hari libur)
  • Cassablanca Room : paket 1 hari Rp1.500.000
  • Madrid Assembly Hall : Rp3.000.000 sampai Rp7.000.000 (disesuaikan dengan jumlah peserta)
  • Billiard Room : Rp25.000 per jam

“Menyongsong Visit Makassar 2011 dan Visit Sulsel 2012, dalam waktu dekat ini bekerjasama dengan dewan kesenian daerah, kami juga menjadwalkan pementasan kesenian setiap hari Minggu. Selain memanjakan pengunjung, juga sebagai bentuk apresiasi bagi kesenian daerah.

Chairuddin Hatba, Manager Pengelola Pantai Akkarena Tanjung Bunga

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puak Poi dan Jiam Si, Sarana Meminta Petunjuk dari Sang Dewa

-
Gambar
Tahun ini, pengurus Vihara Ma Co (Ibu Agung Bahari), memutuskan tidak mengikuti arak-arakan Cap Go Meh sebagai rangkaian perayaan Imlek, setelah sebelumnya mendapat petunjuk dari Dewi Ma Co melalui serangkaian ritual Puak Poi. Ketua Vihara Ibu Agung Bahari, Soedirjo Aliman (Jen Tan), mengatakan, bahwa berdasarkan ritual yang dilakukan pengurus kepada patung Dewi Ma Co, diputuskan untuk tidak mengikuti arak-arakan Cap Go Meh. “Setelah melakukan ritual Puak Poi bersama dua pengurus lainnya, kami memutuskan tidak mengikuti arak-arakan dewa-dewi Cap Go Meh pada perayaan Imlek kali ini,” tutur Jen Tan, didampingi Sekretaris Vihara Ibu Agung Bahari, Frans Heming, beberapa waktu lalu. Puak Poi, merupakan rangkaian ritual umat Tri Dharma (Buddha, Konghucu, dan Tao) untuk meminta persetujuan dari sang Dewa. Pelaksanaan ritual puak poi umumnya dilakukan oleh tokoh yang dituakan, seperti pengurus masing-masing vihara dan klenteng. Sebelum pelaksanaan ritual puak poi, terlebih dulu dilakuka
Baca selengkapnya

Emmy Wijaya, Direktur Utama PT. Sumber Sentuhan Emas

-
Gambar
Eksis di Tengah Krisis Krisis moneter yang melanda Indonesia tahun 1998 lalu, menjadi salah satu mimpi buruk yang melanda negeri ini dan menjadi kuburan bagi sejumlah pengusaha di tanah air. Anjloknya nilai tukar rupiah serta berbagai insiden sosial politik yang menandai lengsernya era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, membuat iklim usaha tersendat. Hal itu pun dirasakan oleh Emmy Wijaya, Direktur Utama PT. Sumber Sentuhan Emas, yang bergerak di bidang developer , kontraktor, real estate dan perdagangan umum. Namun, itu tidak lantas membuat usahanya mandek. “Malah, saya merasa momen itu saat-saat yang menguntungkan. Sebagian karyawan yang di-PHK, memilih berinvestasi rumah melalui pembelian tunai dari pesangon yang diterimanya,” kisah Emmy Wijaya, saat ditemui di kantornya, pertengahan Januari lalu. Merintis usahanya sejak 1993 lalu, wanita kelahiran Makassar, 28 Februari 1961 ini mengaku tidak mempunyai backgorund di bidang developer . Ia hanya mencoba mengambil kese
Baca selengkapnya

Hendri Oei, PT. Nathania Furniture

-
Gambar
Kepakkan Sayap Bisnis di Makassar Perkembangan pesat Kota Makassar beberapa tahun terakhir cukup mampu menarik sejumla h investor untuk mengepakkan sayap bisnisnya di Makassar. Salah satunya, Hendri Oei, dari PT. Nathania Furniture. Menurutnya, Makassar sebagai salah satu kota besar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) memiliki potensi bisnis yang menjanjikan. “Makassar merupakan kota besar dengan perkembangan yang pesat. Khusus produk furniture , saya melihat berbagai merek sudah ada di sini. Namun, kami optimis produk-produk kami, seperti Siantano dan Equity bisa diterima oleh masyarakat di Makassar. Sebab, mereka memiliki berbagai kelebihan dari segi design, harga serta kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan produk pesaing,” ujar Hendri saat ditemui di Restoran Bambuden, akhir Januari lalu. Hen d r i mengaku masih asing dengan Makassar. Meski sudah dua kali menginjakkan kaki di Kota Daeng, namun keterbatasan waktu membuatnya tidak sempat menjelajahi lebih jauh k
Baca selengkapnya