Majdah Agus Arifin Nu’mang: Tanamkan Kepercayaan kepada Anak
AKTIVITAS yang padat, baik sebagai rektor Universitas Islam Makassar (UIM) maupun sebagai istri Wakil Gubernur Sulsel, tidak membuatnya melupakan peran sebagai seorang ibu.
Menurutnya, meski dihadapkan pada berbagai kegiatan di luar kota, sebisa mungkin ia menjalin komunikasi dengan kelima buah hatinya.
“Keluar kota dan meninggalkan keluarga memang sudah menjadi resiko pekerjaan. Oleh karena itu, meski hanya melalui telepon atau BBM (BlackBerry Messenger), tetapi saya tetap mengupayakan untuk menjaga komunikasi dengan mereka,” ujar Majdah Muhyiddin Zain, istri wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang, Minggu 26 September 2010 lalu.
Selain itu, kata dia, dengan rata-rata usia putra-putrinya yang juga sudah menginjak masa remaja dan dewasa, membuat mereka bisa menyadari tanggung jawab masing-masing.
“Kecuali si bungsu, Syahrul. Biasanya, kalau ada dinas di luar kota, ia diajak keliling-keliling dalam kota dulu. Kakak-kakaknya juga bisa menggantikan posisi menjaga dia,” imbuh Majdah, merujuk ke putra bungsunya yang baru berusia sekitar dua tahun.
Di samping itu, sesekali ia juga berkomunikasi melalui telepon.
“Alhamdulillah, selama ditinggal keluar kota, ia tak pernah rewel. Karena sudah pintar angkat telepon, biasanya juga tanya-tanya kabar atau sekadar ngobrol,” tuturnya.
Walau tak sepenuhnya bisa melakukan pengawasan ke putra-putrinya, Majdah dan suami sepakat untuk menanamkan kepercayaan kepada kelima buah hatinya.
“Terus terang, kami memang tidak bisa memproteksi secara penuh, tetapi saya dan Bapak telah menanamkan kepercayaan kepada mereka, mana hal yang benar dan yang salah. Setiap mereka menghadapi masalah, kami ajak mereka terbuka sehingga kami bisa memberi solusi dan pemahaman terhadap permasalahan yang dihadapi,” ungkapnya.
Kebebasan Menentukan Pilihan
Dalam hal pendidikan, Majdah juga mengaku tak ingin terlalu memaksakan keinginan kepada putra-putrinya. Ia sepenuhnya memberi kebebasan dalam menentukan pilihannya, sesuai dengan bakat dan minat mereka.
“Kami sebatas mengarahkan. Sebab di antara mereka, masing-masing mempunyai bakat berbeda-beda. Misalnya yang perempuan, karena punya minat di bidang kedokteran, makanya kami arahkan masuk ke fakultas kedokteran. Sementara yang dua laki-laki, mereka lebih suka kegiatan-kegiatan seperti bermusik, berorganisasi dan bersosialisasi. Sehingga, kami mengarahkan mereka kuliah di STPDN,” tutur Majdah. [Sapriadi Pallawalino/Foto: Ayatullah R. Hiba]
Ngumpul Setiap SaatMESKI masing-masing disibukkan dengan berbagai aktivitas dan kegiatan tersendiri, tetapi sebisa mungkin mereka berkumpul setiap saat. Umumnya, kata Majdah, mereka biasanya ngumpul saat-saat maghrib di rumah.
“Biasa juga ngumpul pada jam-jam istirahat kantor. Misalnya janjian ketemu di tempat tertentu. Tinggal disesuaikan dengan jadwal kegiatan dan jam-jam istirahat kerja,” tandas penggemar olahraga bersepeda, yoga dan senam ini. [adi]
Majdah & FamilySuami : Agus Arifin Nu’mangAnak :1. Andi Qanisah Amaliah2. Andi Ahmad Rizadhi3. Andi Ahmad Fauzan4. Andi Amanda Amaliah5. Andi Ahmad Syahrul
Komentar
Posting Komentar