Quantum Resign, Formula Aman Berhenti Kerja Menjadi Pengusaha

MENGAJUKAN resign, bagi sebagian karyawan merupakan hal yang tidak gampang. Banyak pertimbangan dan kemungkinan-kemungkinan yang tak diinginkan pasca resign kerap menghantui. Sebaliknya, berbagai faktor, baik dari diri pribadi maupun lingkungan perusahaan yang memaksa seseorang untuk tidak bertahan di perusahaan tersebut.

Penulis buku Quantum Resign, Sonny B. Sofjan, dalam workshop yang diadakan penerbit Elex Media Komputindo di Hotel Santika, 5 Juni 2010 lalu, mengemukakan beberapa alasan atau motivasi yang membuat seseorang mengajukan resign, di antaranya kebebasan pribadi dan kontribusi diri. Kebebasan pribadi dalam hal ini adalah kebebasan mengatur waktu, kebebasan mengambil keputusan, kebebasan mengaktualikasikan diri, dan berbagai jenis kebebasan lainnya.

“Mereka inilah yang tidak akan pernah bisa bekerja dengan tenang di perusahaan mana pun kecuali perusahaan milik mereka sendiri. Sebab, setinggi-tingginya jabatan seseorang dalam suatu perusahaan, mereka tidak bisa benar-benar bebas dalam mengambil keputusan. Ada karier dan reputasi profesional yang harus dipertaruhkan,” ungkap Sonny.

Alasan lainnya, adalah kontribusi pribadi. Sebagian orang, memutuskan berhenti dari pekerjaan mereka sedini mungkin karena ingin berkontribusi secara optimal di bidang yang dicintai atau demi orang-orang yang mereka sayangi, termasuk memiliki banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan sebagainya.

Alasan klise lainnya, lanjut Sonny, adalah perasaan bosan menjadi karyawan, gaji yang tidak cukup dan adanya pertentangan batin. Oleh karena itu, berhenti dari pekerjaan merupakan sebuah pilihan yang tidak bisa ditawar.

Masalahnya, ketidakpastian masa depan setelah resign masih menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar karyawan mengambil keputusan. Sehingga, kata Sonny, diperlukan langkah aman berhenti kerja untuk menjadi pengusaha. Langkah itulah yang disebutnya Quantum Resign.

Dalam Quantum Resign, langkah pertama adalah deklarasi Quantum Resign, yaitu menentukan kapan Anda ingin berhenti bekerja dengan tingkat pendapatan, kemudian tarik mundur menjadi empat bagian. Tentunya dengan beberapa persiapan, termasuk alokasi pendapatan dengan menyisihkan minimal 20 persen untuk investasi diri, bisnis dan sedekah, menunda kenikmatan dengan cara mengganti barang konsumtif dengan barang serupa yang lebih murah serta membangun jaringan sebagai sumber inspirasi, motivasi, modal dan pasar.

Selanjutnya, adalah menentukan jalur yang tepat bagi Quantum Resign Anda. Penentuan jalur ini juga harus berdasarkan mindset pribadi yang sesuai dengan karakter Anda. Beberapa jalur itu antara lain bisnis, waralaba atau franchise, investasi emas, properti, investasi keuangan, serta jalur sedekah.

Bisnis

Memilih jalur bisnis bisa menjadi pilihan tepat apabila sudah memiliki sistem agar sukses menjalankan pekerjaan kantor dan bisnis secara paralel, memiliki mentor untuk meminimalisasi resiko bangkrut akibat trial and error, serta harus ‘bodoh’ agar mau terus belajar.

Waralaba (Franchise)

Cara lain adalah memotong jalur dengan waralaba. Pilihan ini memberikan investasi awal yang rendah, sama saja dengan membangun bisnis sendiri, serta bisa menjadi pilihan strategi akselerasi bisnis yang menarik. Membeli bisnis waralaba, khususnya yang take over, merupakan pilihan praktis untuk dapat mencapai quantum resign.

Investasi Emas

Jalur lainnya adalah investasi emas. Beberapa kelebihan emas antara lain nilainya yang tetap meski nilai mata uang turun, tahan terhadap inflasi, serta mudah diperjualbelikan kapan saja. Perlu dicatat, investasi emas memang tidak dengan segera melesatkan kekayaan Anda, tetapi stabilitas nilai emas adalah tabir teraman yang melindungi kekayaan Anda dari inflasi dan krisis ekonomi.

Properti

Berbisnis properti juga bisa menjadi pilihan tepat. Properti merupakan kunci akses terhadap permodalan di Indonesia. Investasi properti yang cerdas sebaiknya juga melibatkan perbankan. Oleh karena itu, akses terhadap perbankan dan kualitas rekening Anda sangat menentukan kesuksesan investasi properti.

Investasi Keuangan

Jalur lain adalah investasi keuangan. Instrumen-instrumen investasi keuangan seperti surat berharga pasar uang, reksa dana, obligasi dan saham memberikan Anda alternatif tanpa batas untuk mengakselerasi pendapatan dan kekayaan. Asuransi, merupakan strategi meminimalisasi risiko yang dapat timbul akibat hilangnya fasilitas dari perusahaan ketika quantum resign tiba.

Sedekah

Jalur yang tak kalah pentingnya adalah sedekah. Seringkali kita melupakan kekuatan sedekah, padahal sejarah telah berkali-kali membuktikan keampuhannya. Bersedekah, tidak mengurangi keuntungan dari bisnis Anda, sebaliknya membuatnya semakin melesat, dan juga memberi berkah.

Kekuatan sedekah tersebut sudah dibuktikan beberapa pengusaha papan atas dari berbagai agama dan kepercayaan, salah satunya Warren Buffet. Pada pertengahan tahun 2006, Buffet menyumbangkan 85 persen dari nilai kekayaan Berkshire Hathaway (setara 37 miliar dolar AS), perusahaan miliknya yang diserahkan kepada yayasan amal The Bill & Melinda Gates Foundation yang dikelola Bill Gates.

Hasilnya, bermodal sisa aset sebesar 15 persen, dua tahun kemudian tepatnya tahun 2008 kekayaan bersih Warren Buffet melesat menjadi 62 miliar dolar AS yang sebelumnya hanya 42 miliar dolar AS pada tahun 2006, sekaligus menjadi orang terkaya nomor satu di dunia tahun itu, menggeser Bill Gates yang menduduki posisi puncak 13 tahun berturut-turut. [Sapriadi Pallawalino]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puak Poi dan Jiam Si, Sarana Meminta Petunjuk dari Sang Dewa

Emmy Wijaya, Direktur Utama PT. Sumber Sentuhan Emas

Hendri Oei, PT. Nathania Furniture