Emmy Wijaya, Direktur Utama PT. Sumber Sentuhan Emas

Eksis di Tengah Krisis

Krisis moneter yang melanda Indonesia tahun 1998 lalu, menjadi salah satu mimpi buruk yang melanda negeri ini dan menjadi kuburan bagi sejumlah pengusaha di tanah air. Anjloknya nilai tukar rupiah serta berbagai insiden sosial politik yang menandai lengsernya era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto, membuat iklim usaha tersendat.

Hal itu pun dirasakan oleh Emmy Wijaya, Direktur Utama PT. Sumber Sentuhan Emas, yang bergerak di bidang developer, kontraktor, real estate dan perdagangan umum. Namun, itu tidak lantas membuat usahanya mandek.

“Malah, saya merasa momen itu saat-saat yang menguntungkan. Sebagian karyawan yang di-PHK, memilih berinvestasi rumah melalui pembelian tunai dari pesangon yang diterimanya,” kisah Emmy Wijaya, saat ditemui di kantornya, pertengahan Januari lalu.

Merintis usahanya sejak 1993 lalu, wanita kelahiran Makassar, 28 Februari 1961 ini mengaku tidak mempunyai backgorund di bidang developer. Ia hanya mencoba mengambil kesempatan dengan melihat celah dan prospek bisnis yang baik.

“Pengembangan perumahan dimulai di daerah Gowa, yakni perumahan Andi Tonro Permai. Dan saat ini, terdapat empat lahan, masing-masing dua di Makassar dan dua di Gowa.,” ungkap Emmy Wijaya.

Menurutnya, perumahan yang dikembangkan lebih mengarah ke perumahan sederhana, mengingat kebutuhan masyarakat menengah ke bawah terhadap hunian layak sudah menjadi kebutuhan pokok. Hal ini, kata dia, tak lepas dari adanya peningkatan taraf hidup di masyarakat.

Oleh karena itu, Emmy Wijaya tetap optimis dengan prospek usaha developer yang digelutinya. “Ke depan, saya melihat bahwa prospek usaha di bidang developer masih cerah. Ini ditunjang dengan adanya dukungan Pemerintah dan kemudahan pembiayaan dari perbankan berupa suku bunga rendah.,” ujarnya. [Sapriadi Pallawalino]

3 komentar: