Fish Spa, Sensasi Terapi dengan “Gigitan” Ikan Garra Rufa

Selama ini, masyarakat mengenal ikan sebatas untuk lauk pauk dan hiasan di akuarium. Ternyata, hewan air itu pun bisa dijadikan sebagai sarana terapi, khususnya kesehatan kulit.
Sekilas, tempat fish spa itu tak ubahnya sebuah kolam ikan hias. Terdapat tiga kolam yang dihuni ribuan ikan species garra rufa, dengan desain interior yang terkesan natural. Untuk terapi, pengunjung cukup duduk di sisi kolam sembari menjuntaikan kedua kaki ke dalam kolam. Alhasil, serombongan ikan mungil itu pun akan mengerubuti kaki yang menghasilkan sensasi tersendiri. “Saya ini baru mencoba dan rasanya geli. Tetapi, lama kelamaan kaki rasanya lebih enak dan pegal-pegal pun menjadi hilang,” ujar Aminah (45 tahun), warga BTN Minasa Upa saat mencoba terapi dengan ikan garra rufa di Fresh Fish Spa di lantai dasar Mal Panakukkang, beberapa waktu lalu. Karena penasaran, penulis pun mencoba terapi dengan ikan garra rufa yang dikenal juga dengan nama Dr. Fish. Saat kedua kaki menyentuh air di kolam, sontak ikan-ikan itu pun langsung mengerubuti kaki. Ya, ada sensasi rasa geli seperti sengatan listrik dalam skala kecil. Sekira lima menit kemudian, “gigitan-gigitan” ikan garra rufa itu pun terasa seperti pijatan kecil. Usai terapi sekira 15 menit, kaki pun terasa lebih ringan dan segar. “Terapi dengan ikan garra rufa ini merupakan yang pertama di Makassar. Meski baru dibuka beberapa pekan lalu, saya melihat respon masyarakat cukup bagus. Berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa penasaran untuk mencoba terapi ini. Bahkan, ada yang ketagihan untuk mencoba lagi” ungkap David, pengelola Fresh Fish Spa. Untuk menikmati sensasi terapi ikan garra rufa, pengunjung cukup merogoh kocek senilai Rp. 75.000 dengan durasi waktu 30 menit sekaligus mendapatkan voucher senilai Rp. 25.000 untuk kunjungan berikutnya. Di samping itu, selama masa promosi, pengunjung akan mendapatkan diskon senilai Rp. 15.000. David mengaku, ketertarikannya merintis usaha terapi dengan ikan garra rufa berawal dari informasi yang didapatkan di berbagai media, baik media cetak maupun browsing di internet. Setelah melakukan observasi di beberapa tempat fish spa serupa di Jakarta dan Bandung, pria kelahiran Makassar 17 September 1970 ini pun mantap membuka usaha fish spa di Makassar. “Saya sempat belajar 2 hari di salah satu fish spa di Jakarta. Karena pengalaman saya sebelumnya memang di bidang bisnis ikan hias seperti koi yang saat ini masih berjalan, maka saya merasa tidak terlalu sulit mengelolanya. Perawatannya pun tidak jauh beda,” tutur David yang saat ini mempekerjakan 4 karyawan untuk mengelola usaha fish spa-nya tersebut. Menurutnya, terapi dengan ikan garra rufa memiliki beberapa khasiat. Antara lain meningkatkan sirkulasi darah, pengelupasan kulit mati secara alami sehingga membuat kulit lebih halus dan sehat serta diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit kulit ringan. “Ikan garra rufa ini mampu membersihkan kulit kaki karena mengisap sel-sel kulit yang telah mati. Di samping itu, gigitannya menghadirkan sensansi tersendiri yang mampu menghilangkan stress setelah seharian beraktivitas,” ujar David. Meski kesannya menggigit, namun ikan mungil yang berukuran maksimal 14 cm itu tidak mempunyai gigi sehingga tidak menimbulkan luka di kulit. Selain itu, ikan asal Turki tersebut memiliki enzim unik bernama dithranol (anthralin) yang dapat menghambat pertumbuhan sel kulit yang terlalu cepat. Oleh karena itu, gigitan ikan itu juga dipercaya dapat membantu para penderita penyakit kulit seperti psoriasis. “Untuk saat ini, terapi dengan ikan garra rufa baru sebatas kulit kaki. Namun ke depan, saya berencana mengembangkan untuk terapi kesehatan kulit tubuh dan membuka beberapa cabang, seperti di mal GTC dan MTC,” tandas David. Berasal dari Turki Ikan garra rufa, berasal dari Turki dan telah dikenal ratusan tahun oleh masyarakat setempat sebagai ikan yang dapat mengobati penyakit kulit yang hidup di sumber air hangat daerah Kangal. Sumber air hangat Kangal tersebut pertama kali diketahui pada tahun 1800, saat seorang pengembala yang terluka kakinya sering berendam di kolam air hangat itu dan ternyata lukanya berangsur sembuh. Sejak saat itu, kesembuhannya mendapat perhatian masyarakat dan pada tahun 1950, Pemerintah Administrasi Sivas di Turki membangun beberapa kolam dan fasilitas pendukung lainnya di daerah tersebut. Selanjutnya, beberapa negara seperti China, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Malaysia hingga Indonesia kemudian mengembangkan sebagai bisnis dengan nama fish spa. [Sapriadi Pallawalino]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puak Poi dan Jiam Si, Sarana Meminta Petunjuk dari Sang Dewa

Emmy Wijaya, Direktur Utama PT. Sumber Sentuhan Emas

Hendri Oei, PT. Nathania Furniture