Di Balik Sukses Bisnis MLM ala CNI

Berlakukan Konsep Satu Harga, Member Tak Dibebankan Target
Dewasa ini, bisnis Multi Level Marketing (MLM) di Indonesia cukup marak. Beberapa perusahaan memilih sistem MLM untuk memasarkan produknya ke konsumen.
----------------- Salah satunya adalah PT. Citra Nusa Insan Cemerlang. Perusahaan yang lebih dikenal dengan nama CNI ini, merupakan salah satu perusahaan MLM di Indonesia yang sukses mengembangkan jaringan usahanya. Selain di tanah air, perusahaan yang berkantor pusat di Jln. Arteri Kedoya, Jakarta tersebut mampu go international dengan membuka korporasi di beberapa negara, seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, Tiongkok, Filipina dan Singapura. “CNI pertama kali berdiri pada 1 Oktober 1986 dan merupakan perusahaan asli putra-putri Indonesia. Saat ini, CNI sudah memiliki 10 cabang dan didukung 150 outlet di seluruh Indonesia, serta mampu go international dengan membuka kantor cabang di beberapa negara,” ungkap Adi Ardiansyah, Head of Branch CNI Cabang Makassar, kepada Pecinan Terkini saat ditemui di kantornya, akhir Oktober lalu. Khusus di Makassar, kata Adi, kantor cabang CNI dibuka sejak tahun 1994, membawahi Kawasan Timur Indonesia (KTI), yang meliputi Sulawesi, Maluku dan Papua. Dua kantor cabang terletak di Makassar dan Manado dengan 10 titik distribution centre (DC) meliputi Parepare, Palu, Kendari, Ternate, Gorontalo, Sorong, Jayapura dan Merauke. Mengenai produk yang ditawarkan, imbuh Adi, terdapat empat kelompok produk utama, yakni makanan kesehatan (health food), kebutuhan sehari-hari (personal care), perlengkapan rumah tangga (home care) dan peralatan rumah (house tool), dengan jumlah lebih 300 item. “Produk unggulan CNI hampir merata. Meski demikian, beberapa produk seperti Ester C, Sun Chlorella dan kopi ginseng CNI cukup kuat di masyarakat. Dan itu terbukti dari sejak 2007, selama 3 kali berturut-turut CNI mendapatkan penghargaan dari IMAC, yakni salah satu lembaga yang melakukan survey terhadap perusahaan-perusahaan yang paling dikenal oleh masyarakat,” ujar pria kelahiran Samarinda, 25 Agustus ini. Meski menerapkan sistem pemasaran dengan cara MLM, namun dalam pengadaan produk dan distribusi tetap menggunakan sistem konvensional. Konsepnya adalah bagaimana menjual produk kepada orang lain setelah si penjual (dalam hal ini member CNI) merasakan manfaatnya. Dengan demikian, maka member bisa sharing dan memberi referensi kepada orang lain, baik itu kerabat, tetangga dan teman-teman kantor untuk mencoba produk CNI. “Member tidak dibebankan target penjualan. Bisa saja mereka membeli produk CNI untuk konsumsi pribadi. Namun dengan adanya sharing dan referensi terhadap orang lain, mereka akan mendapatkan keuntungan berupa komisi,” ujar Adi. Di samping itu, jelas alumni Ekonomi Manajemen di salah perguruan tinggi di Malang tersebut, CNI juga memberlakukan konsep satu harga bagi konsumen, sementara member akan mendapatkan diskon dari satu harga tersebut. Member terbagi atas dua kelompok, yakni member eksekutif dan member platinum dengan berbagai fasilitas dan keuntungan yang ditawarkan. “Mengenai prospek, kami optimis dengan peluang ke depan. Hampir 80 persen produk CNI diproduksi di dalam negeri dengan pabrik yang terdapat di daerah Jakarta Barat seluas 40 hektar. Dari produk-produk yang ditawarkan, 30 – 40 persen produk CNI juga dikonsumsi warga Tionghoa.,” tutup Adi. [Sapriadi Pallawalino]

5 komentar:

  1. Di Samarinda ada yg jual gag sich ?? dmn?

    BalasHapus
  2. butuh info yang jual kopi ginseng CNI nuii,
    daerah sekitar Samarinda.

    plis ya :)

    BalasHapus
  3. ada yg jual kopi ginseng CNI ga daerah Samarinda?

    BalasHapus
  4. SALAM KENAL P SAPRIADI...SUKSES UNTUK BISNISNYA.....kunjungi balik ya tks

    BalasHapus