Tarian Pepe-pepeka ri Makka; Diwariskan Secara Turun-temurun, Pentas Hingga Gedung Putih
Pertunjukan tarian tradisional Makassar, pepe-pepeka ri Makka. PRIA setengah baya itu, hanya bisa pasrah ketika beberapa orang berpakaian adat Bugis-Makassar menyodorkan obor yang terbakar api ke sekujur tubuhnya. Sementara, dua di antaranya memegangi kedua tangan pria tersebut. Diiringi alunan alat-alat musik tradisional dan lantunan irama mendayu, si pria tersebut berusaha tegar ketika obor-obor tersebut semakin mendekat ke tubuhnya. Raut wajahnya diliputi ketegangan. Namun anehnya, api tersebut tidak sampai membakar tubuhnya. Bahkan, ia tak merasakan panas sama sekali. Potongan adegan tersebut merupakan salah satu atraksi pertunjukan tarian pepe-pepeka ri Makka yang kerap dipentaskan saat menyambut tamu-tamu yang berkunjung di Makassar. Dari namanya, pepe-pepeka ri Makka berarti api dari Mekkah. “Saya tak tahu secara pasti kapan tarian pepe-pepeka ri Makka ini mulai dimainkan. Konon, tari-tarian ini awalnya dimainkan oleh para wali-wali di Sulawesi sebagai wadah menye